Perjuangan Sepak Bola Indonesia Dalam Sea Games

Perjuangan Sepak Bola Indonesia Dalam Sea Games

Perjuangan Sepak Bola Indonesia Dalam Sea Games – Menghadapi Thailand di final kompetisi sepak bola SEA Games 2023 di Kamboja. Bagaimana hasil Indonesia di ajang tersebut sejauh ini?
Indonesia vs Thailand akan memperebutkan medali emas SEA Games 2023 di Phnom Penh Olympic Stadium pada Selasa malam (16.05) WIB.

Perjuangan Sepak Bola Indonesia Dalam Sea GamesPerjuangan Sepak Bola Indonesia Dalam Sea Games

islschedule – Tim Garuda berhasil mencapai final setelah mengalahkan Vietnam, juara dua SEA game terakhir. Sementara Thailand, peraih medali perak SEA Games sebelumnya, naik ke peringkat pertama setelah menyalip Myanmar.

Dalam sejarahnya, Indonesia telah dua kali meraih medali emas di final SEA Games (1987 dan 1991). Namun kedua peluang itu muncul ketika tidak ada batasan usia dalam sepak bola.

Sejak tahun 2001, terdapat batasan usia pada bagian sepak bola SEA Games, yang berarti hanya tim nasional U23/U22 yang dapat ambil bagian dalam acara tersebut. Sejak itu, hasil terbaik Indonesia adalah tiga medali perak (2011, 2013, 2019).

Perjalanan Timnas Indonesia ke SEA Games 2023

Indonesia mengawali laga SEA Games 2023 melawan Filipina dengan skor 3- 0. Di babak pertama Game kedua, Indonesia ditantang Myanmar dan menang 5-0.

Sebelum laga ketiga melawan Timor Timur, Garuda Muda berhasil menang telak Skor dari 0-3. Kemenangan akhirnya berhasil mengalahkan tuan rumah Kamboja dengan skor 1-2 dan dipastikan lolos ke Grup A.

Di babak semifinal, Indonesia menghadapi tantangan berat dari Vietnam, yang menjadi juara Grup B menempati posisi kedua di belakang Thailand. Pada laga yang berlangsung Sabtu (13/5/2023) sore di Olympic Stadium WIB itu, Timnas U22 Indonesia menang 3-2 melawan Vietnam.

Apa arti kemenangan timnas di SEA Games?

Presiden Umum PSSI Erick Thohir mengatakan, ajang ini merupakan penantian panjang selama 32 tahun dan menjadi bukti kerja keras para pemain untuk meraih kemenangan,

Sementara itu, Presiden Joko Widodo meyakinkan pemerintah akan memberikan hadiah atau bonus kepada timnas U22 Indonesia yang berhasil meraih medali emas.

Meski ia tidak membeberkan besaran bonus yang akan diberikan pemerintah kepada seluruh peraih medali emas SEA Games.

“Penghargaannya akan dipertimbangkan nanti, tapi akan kami sampaikan. Karena ini memang sangat diharapkan oleh seluruh rakyat Indonesia, sudah 32 tahun,” kata Jokowi.

Suporter Indonesia membawa plakat dukungan kepada timnas U-22 Indonesia pada laga final SEA Games 2023 di Stadion Olimpiade Nasional Phnom Penh, Kamboja, Selasa (16/5/2023).

Pramuka sepak bola Mohamad Kusnaeni mengaku bisa memahami euforia masyarakat Indonesia atas kesuksesan timnas. Hanya saja dia merasa masyarakat tidak perlu berlebihan.

Baginya, kemenangan ini menunjukkan bahwa level sepak bola Indonesia masih berada di level Asia Tenggara.

Masyarakat Indonesia, kata dia, patut berbangga ketika timnas mampu meraih prestasi di kompetisi berskala lebih luas seperti Olimpiade dan Piala Dunia.

Karena menurut Kusnaeni, kualitas atau skill pesepakbola Indonesia tidak kalah bahkan di level Thailand dan Vietnam.

Sepak Bola Indonesia

“Seharusnya sepak bola Indonesia menang, karena sepak bola Indonesia telah menjadi salah satu negara terkuat di bagian Asia Tenggara. Namun faktanya SEA Games tidak bisa menang meski diadakan dua tahun sekali, sehingga harus menunggu 32 tahun,” kata Mohamad Kusnaeni kepada BBC News Indonesia, Rabu (17/05).

Ayah pesepakbola Indonesia Alfreandra Dewangga, Puguh Santoso (kanan), mengungkapkan kegembiraannya saat menyaksikan final sepak bola SEA Games 2023 bersama di kediamannya

Kesuksesan Rizky Ridho cs di SEA Games merupakan kemenangan kedua Indonesia di cabang olahraga sepak bola.

Indonesia pertama kali menjadi juara pada tahun 1991. Setelah itu, perebutan gelar juara pun dicita-citakan.

Empat peluang emas terbuang saat Indonesia mencapai final pada tahun 1997, 2011, 2013 dan 2019.

Tim sepak bola nasional Thailand menduduki puncak SEA Games dengan 16 gelar, disusul Malaysia dengan enam gelar dan Myanmar dengan lima gelar.

“Saat Indonesia kalah sejauh ini, yang penting mereka kebobolan dan kalah adu penalti. Jadi tidak terasa seperti permainan atau hasil,” lanjut Kusnaeni.

Meski diakuinya, yang membuat game ini spesial adalah permainan dan kematangan emosi para pemainnya yang sangat baik.

Menurutnya, hal itu tercermin dari ketenangan para pemain saat berada di bawah tekanan karena kebobolan di babak kedua dan skor menjadi 2-2. Wasit kemudian mengeluarkan beberapa kartu merah.

“Menjaga tasa dan kesadaran saat emosi adalah hal yang sulit.”

“Hal ini dikarenakan kebetulan beberapa pemain muda rutin mengikuti kompetisi pro senior. Hal ini mempertajam keterampilan mereka dan mengembangkan kematangan bermain dan emosional.”

“Hampir 90% tim nasional U22 bermain reguler di divisi pertama.”

‘Kemenangan Timnas Harus Jadi Dorongan’

Mohamad Kusnaeni mengatakan keberhasilan timnas di SEA Games harus menjadi dorongan untuk mendorong peningkatan persaingan para pemain muda.

Sampai saat ini, turnamen khusus remaja masih sangat mengkhawatirkan. Padahal materi pemuda diberkahi dengan bakat dan fisik yang bagus.

“menunggu Marselino Ferdinand selanjutnya jika kami tidak memiliki persaingan yang bagus kami akan sangat antusias . Padahal potensi kita baru ada di usia muda.”

“Harus ada Liga 1 untuk U-20, U-18, dan U-16. Di sepak bola amatir ada kompetisi untuk anak-anak dari umur 12 tahun, pernah ada Piala Soeratin. Menpora itu ada liganya. Semuanya harus menyala.

“Agar yang senior lebih dewasa. Baru bisa bersaing di level yang lebih tinggi,” ucap Kusnaeni.

Di atas Selain itu, harus ada ruang seluas-luasnya di liga profesional senior untuk melibatkan pemain muda dalam kompetisi.

Pengamatannya, kompetisi profesional tingkat tinggi seperti Liga 1 didominasi oleh pemain asing dan hanya membuka pintu bagi pemain muda.

“Jangan batasi ruang untuk anak muda,” ujarnya.

Sepak bola dan dunia politik

Adapun perilaku politisi yang pasca kemenangan timnas sebagai “wajah- mencari” urai netizen, Kusnaeni mengaku menyayangkan kejadian tersebut.

Bahkan, dia mengatakan manajemen sudah memberi isyarat untuk menjauhi media sosial.

“Mungkin sebagai anggota tim pimpinan jika peneleponnya tidak berhubungan dengan orang-orang penting.”

Ia juga mengimbau para politisi di luar manajemen dan mereka yang pernah menjabat sebagai manajer PSSI untuk tidak menyeret pemain keluar dan memandang ajang kemenangan ini sebagai ajang promosi diri.

“Jangan terbawa suasana walaupun anda tidak bisa bermain dengan bagus di bidang ini.”

“Manusia akan sulit berkembang saat galau tidak punya semangat untuk hidup . Jadi mari kita bersikap bijak. Biarkan sepak bola berkembang sendiri.”