Sejarah Madura United di Sepakbola Indonesia

Sejarah Madura United di Sepakbola Indonesia

Sejarah Madura United di Sepakbola Indonesia – Sebelumnya Madura United sudah kerap menunjukkan diri sebagai tim yang sudah tampil impresif di babak pertama. Namun pada putaran kedua, mereka biasanya mulai kehilangan performanya dan tidak mampu lagi bersaing di posisi teratas. Pemahaman tentang proses naturalisasi yang dimulai dengan bermain di jalanan, kemudian pertarungan sengit, dan proses naturalisasi yang menarik.

Sejarah Madura United di Sepakbola Indonesia

Sejarah Madura United di Sepakbola Indonesia

 

islschedule – Padahal, klub ini tergolong baru di sepakbola internasional. Padahal, sebelum mendukung klub ini, masyarakat Madura sudah mengetahui bahwa Persepam Madura United aktif di Liga Super Indonesia (ISL).

Semuanya bermula dari Pelita Jaya, klub Galatama dengan performa terbaik yang berbasis di Stadion Lebak Burus Jakarta. Mereka sudah tiga kali menjuarai Galatama pada musim 1988/1989, 1990, dan 1993/1994.

untuk mendapatkan berita terkini seputar Timnas Indonesia, BRI Ligue 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, Bola Voli, MotoGP, Bulu Tangkis. Klik di sini (berpartisipasi)

Pada tahun 1994/1995 Galatama bergabung dengan Persatuan, akhirnya terbentuklah Liga Indonesia. Pelita Jaya juga mengikuti kompetisi musiman tersebut.

Nama Pelita Jaya mulai dikenal dunia pada tahun 1993 saat ia merekrut bintang timnas Argentina, Mario Kempes. Hal ini tentu sudah diketahui dunia karena Kempes merupakan salah satu pemain kunci dalam menjuarai Piala Dunia 1978.

Hingga tahun 1999, klub tersebut bernama Pelita Jaya. Kemudian mereka mengganti nama dan pindah ke dalam rumah.

Nama-nama yang dipakai antara lain Pelita Solo, Pelita Krakatau Steel, Pelita Jaya Purwakarta, Pelita Jabar, dan Pelita Jaya Karawang.

Barulah pada tahun 2012 mereka pindah ke Bandung dengan nama Pelita Bandung Raya (PBR). Pada ISL 2014, PBR berhasil mengalahkan Bambang Pamunkas hingga babak semifinal, dan akhirnya Persib Bandung menjadi juara pada musim tersebut.

 

BACA JUGA  : 6 Kandidat Pengganti Stefano Pioli di AC Milan

 

Pertandingan Bandung Raya vs Madura United
Mantan pelatih Timnas Indonesia Peter Wistra akan resmi melatih Persipathi Bandung Raya di Piala Jenderal Sudirman mendatang. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Pada awal musim 2015, ISL berganti nama menjadi Liga QNB. PBR sendiri telah berganti nama menjadi Persipathi Bandung Raya. Momen ini menandai pertama kalinya nama “Pelita” menghilang dari persepakbolaan nasional. Liga QNB musim 2015 juga berakhir karena PSSI saat itu sedang kena sanksi FIFA. Akibatnya, tidak ada kompetisi yang diadakan pada musim itu.

Tepatnya pada tanggal 10 Januari 2016, hak persaingan PBR dialihkan dan dialihkan ke Madura. Melalui PT Polana Bola Madura Bersatu, lahirlah Madura United, dengan Aksanul Kosasi mengaku sebagai presiden klub.

Sejak tahun 2016, sejarah sepak bola Madura telah tertulis. Haruna Soemitoro yang dikenal sebagai pemain sepak bola nasional ditunjuk sebagai manajer tim. Belakangan, Gomez de Oliveira juga menjabat sebagai pelatih kepala.

Pada awal tahun 2016, mereka melakukan proses seleksi untuk membentuk tim. Hanya berselang dua bulan, Madura United mengikuti Turnamen Piala Gubernur Kalimantan Timur 2016, namun kalah dari Borneo FC di final dan harus puas di peringkat kedua.

Pada pertengahan tahun 2016, muncullah kompetisi tidak resmi bernama Indonesia Football Championship (ISC) 2016 untuk mengisi kekosongan agenda sepak bola nasional. Pesertanya antara lain klub-klub dari QNB League 2015, termasuk Madura United.

Madura United vs Kalimantan FC
Pemain Borneo FC Ambrisal Umanairo akrab dengan gelandang Madura United Za Rahan saat laga Piala Presiden 2019 di Stadion Magwoharjo Sleman, Jumat (15 Maret 2019) menjaga hubungan baik. (Bola.com/Vincentius Atmaya)
Secara mengejutkan, Madura United berhasil finis di peringkat ketiga klasemen akhir. Tim yang kalah hanya dengan poin adalah juara Persipura Jayapura dan peringkat 2 Arema FC.

Hasil tersebut membuat peta kejuaraan sepak bola nasional semakin sulit. Persipura dan Alema dianggap sebagai klub papan atas. Sementara itu, pemain baru Madura United mengalami kemajuan besar. Sayangnya, kontes ini dianggap tidak resmi.

 

BACA JUGA  : Minuman Beralkohol Dan Non-Alkohol Untuk Natal

 

Pada tahun 2017, era Liga 1 akhirnya dimulai. Gomez de Oliveira masih ditunjuk sebagai pelatih kepala. Mereka berhasil mengontrak Peter Odemwingie, yang menikmati karir Liga Premier bersama Stoke City dan West Bromwich Albion.

Setelah menjuarai sebagian musim, Madura United akhirnya harus puas berada di peringkat keenam klasemen akhir League One. Musim berikutnya bahkan lebih buruk lagi, finis di urutan ke-8 Ligue 1 pada tahun 2018.

Alhasil, Madura United gagal menembus empat besar atau lolos ke kompetisi Asia. Pencapaian terbaik mereka adalah peringkat 5 Ligue 1 tahun 2019. iklan

Sejumlah pemain Madura United berdiri bersama wasit Naufal saat laga leg kedua semifinal Seri Kejuaraan BRI Liga 1 2023/2024 melawan Borneo FC, Minggu (19 Mei 2024) di Stadion Batakan Balikpapan, Kalimantan -Saya protes terhadap Adia

Baru pada musim ini tim yang akrab disapa Lascar Sape Ofut ini mulai menunjukkan kualitasnya. Mereka finis di tempat keempat, membuat mereka lolos ke seri kejuaraan.

Namun tugas berat mereka hadapi saat menghadapi Borneo FC yang menyandang predikat juara seri reguler. Hasil di luar dugaan, Madura United memenangi laga kedua dengan skor agregat 4-2. Madura United saat ini sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi final melawan Persib Bandung. Mereka bisa kembali membuat kejutan dengan mengalahkan Maung Bandung dan tampil sebagai juara sekaligus menorehkan sejarah baru.

Maung Bandung akan menjamu leg pertama pada Minggu (26 Mei 2024) di Stadion Si Jalak Harpat Bandung. Mereka selanjutnya akan bertandang ke markas Laskar Sape Kelap untuk laga kedua pada Jumat (31 Mei 2024) di Stadion Gelora Bangkalan Bangkalan.