Liga Spanyol Perkenalkan Alat Pelacak Kebencian di Jejaring Sosial

Liga Spanyol Perkenalkan Alat Pelacak Kebencian di Jejaring Sosial

Liga Spanyol Perkenalkan Alat Pelacak Kebencian di Jejaring Sosial – Sepak bola saat ini merupakan olahraga paling populer di dunia. Seperti dikutip dari Hops.ID WorldAtlas, jumlah penggemar sepak bola di seluruh dunia kini bisa mencapai lebih dari 3,5 miliar orang.

Liga Spanyol Perkenalkan Alat Pelacak Kebencian di Jejaring Sosial

Liga Spanyol Perkenalkan Alat Pelacak Kebencian di Jejaring Sosial

islschedule – Namun sangat disayangkan salah satu masalah terbesar di dunia merambah ke sepak bola, yakni rasisme. Pertanyaan berdasarkan diskriminasi rasial seseorang masih menjadi permasalahan yang marak di sepak bola, juga di liga-liga Eropa, khususnya Liga Spanyol.

Salah satu pemain yang kerap menjadi sasaran rasisme dari para pecinta sepak bola adalah Vinicius Junior dari Real Madrid. Salah satu winger terbaik dunia ini pernah mengalami rasisme dari berbagai klub seperti Majorca, Real Valladolid, Atletico Madrid, fans Barcelona. dan terakhir pada Mei 2023 di Valencia. Ia mendapat pelecehan rasial saat mengunjungi stadion klub-klub tersebut.

Hingga akhirnya ia mengungkapkan kekesalannya dalam postingan Instagram usai insiden rasis yang diterimanya saat berkunjung ke stadion Valencia.

“Ini bukan yang pertama, kedua, atau ketiga kalinya. “Rasisme itu normal di La Liga,” Hops.ID menerjemahkan dari postingan Instagram Vinicius Junior milik ESPN. “Sang rival menganggap itu normal, (Asosiasi Sepak Bola Spanyol) ( berpendapat demikian) dan juga lawan (fans) mempromosikannya. ,” tambahnya. he.

“Maafkan aku. Gelar juara yang dulunya milik Ronaldinho, Ronaldo, Cristiano, dan Messi kini menjadi milik kaum rasis. “Negara indah yang menerima saya dan saya menyukainya, namun setuju untuk membawa citra negara rasis ke dunia,” katanya.

 

Baca juga : Bagaimana AI Akan Digunakan di Piala Dunia FIFA

 

La Liga kini mulai melihat rasisme sebagai masalah serius.

26 /09/2023 Kemarin , La Liga memperkenalkan sistem baru bernama M.O.O.D (Monitor para la Observación del Odio en el Deporte – Monitor Pengamatan Kebencian dalam Olahraga).

Dikutip Hops.ID melalui situs resmi La Liga, M.O.O.D merupakan alat independen untuk memantau berbagai diskusi sepak bola Spanyol di jejaring sosial.

La Liga telah mengumumkan bahwa pemantauan melalui jejaring sosial merupakan salah satu bentuk pemberantasan rasisme dalam dunia olahraga, khususnya sepak bola.

“Kami La Liga berkomitmen untuk mengukur hasutan kebencian dalam olahraga di jejaring sosial. Ini adalah langkah lain dalam perjuangan kita untuk mengakhiri rasisme karena kita perlu tahu persis apa yang dikatakan sehingga kita dapat mengambil tindakan dan membantu melawan kemarahan di dalam dan di luar. sepak bola,” kata direktur La Liga Oscar Mayo.

M.O.O.D berfungsi sebagai alat yang memantau berbagai platform media sosial, mencatat dan menampilkan metrik setiap hari, lalu melaporkan tingkat kebencian dan rasisme yang disebabkan oleh La Liga. Sistem kemudian menghasilkan nilai pada skala 0-10, dengan 0 adalah nilai terendah untuk persepsi kebencian.

 

Baca juga : Teknologi AI Berkembang untuk Evaluasi Kualitas Minuman 

 

Untuk menghasilkan laporan dan nilai ini, M.O.O.D. Teknologi Sentisis Intelligence. Teknologi ini menganalisis bahasa dengan mesin semantik yang berisi lebih dari 50.000 aturan bahasa dan algoritme kecerdasan buatan.

Berbagai kriteria digunakan, seperti sentimen pengguna, berbagai topik ujaran kebencian seperti rasisme, pelecehan, atau xenofobia . , tercatat menyebutkan jumlah dan viralitas. Sentisis Intelligence juga membuat analisis komparatif paruh kedua musim dan menyajikan panel dinamis dengan data diskrit dan agregat.

La Liga juga menampilkan laporan analisis mingguan melalui berbagai media sosial . online untuk ditonton langsung oleh semua penggemar sepak bola. M. Dengan diluncurkannya proyek O.O.D, La Liga berharap permasalahan rasisme di dunia olahraga khususnya sepak bola masih dapat dikurangi dan diselesaikan.